Sosialisasi dan Pengimplementasian Aplikasi Kebencanaan Geologi pada Pelaku Wisata serta Pelaku UMKM
SUKAPURA – Kamis (12/9/2024) diberikan sosialisasi dan pengimplementasian aplikasi kebencanaan geologi pada pelaku wisata serta pelaku UMKM di Balai Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan yang melibatkan pelaku wisata dan UMKM dari Kabupaten Probolinggo ini dihadiri oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Priatin Hadi Wijaya, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief, Plt Sekretaris Disporapar Kabupaten Probolinggo Dian Cahyo, Camat Sukapura Saiful Hidayat serta perwakilan dari Diskominfo dan DKUPP Kabupaten Probolinggo.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Priatin Hadi Wijaya menyampaikan pentingnya mitigasi bencana di wilayah Gunung Bromo. “Gunung Bromo tidak hanya menawarkan keindahan yang mendatangkan pundi-pundi ekonomi, tetapi juga potensi bencana yang harus kita waspadai,” katanya.
Priatin menjelaskan berbagai jenis erupsi seperti erupsi magmatik, freatik dan freato-magmatik serta bahaya primer dan sekunder yang mungkin terjadi, termasuk abu vulkanik, aliran lava dan lahar.
Gunung Bromo yang terletak di Cemoro Lawang Kecamatan Sukapura merupakan salah satu dari tujuh gunung api tipe A di Jawa Timur dengan karakter erupsi yang bersifat efusif dan eksplosif. Sejarah erupsi gunung ini menunjukkan berbagai kejadian, dari letusan freatik pada 2004 hingga dampak besar pada 2011 dan peningkatan aktivitas pada 2023. “Sistem monitoring yang kami miliki, termasuk stasiun seismometer, GPS, tiltmeter dan CCTV, membantu dalam pemantauan dan peringatan dini,” tambahnya.
Sementara Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung sektor wisata dan UMKM.
“Gunung Bromo adalah daya tarik internasional dan pengenalan teknologi melalui aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi risiko bencana. Aplikasi MAGMA, yang menyediakan informasi terkini tentang aktivitas gunung api dan peta kawasan rawan bencana, menjadi alat penting dalam upaya ini,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief, menyampaikan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bencana geologi dan cara menggunakan aplikasi MAGMA. “Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat mengakses informasi terkini mengenai status gempa dan potensi bencana di lokasi mereka, sehingga dapat lebih siap siaga,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga melibatkan sesi kuis interaktif untuk meningkatkan partisipasi dan perhatian peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku wisata dan UMKM dalam mengelola potensi risiko bencana di wilayah Gunung Bromo.
“Melalui upaya ini diharapkan para pelaku wisata dan UMKM tidak hanya dapat memperluas jangkauan pasar tetapi juga meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana geologi, sehingga dapat menjaga keberlanjutan pariwisata dan usaha di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (no)